PENENTUAN STATUS MUTU AIR PADA DAERAH HULU DAN HILIR SUNGAI PESANGGRAHAN DI WILAYAH DKI JAKARTA (MUSIM HUJAN – MUSIM KEMARAU TAHUN 2020)

Khoiri, Nazalul Wildan (2021) PENENTUAN STATUS MUTU AIR PADA DAERAH HULU DAN HILIR SUNGAI PESANGGRAHAN DI WILAYAH DKI JAKARTA (MUSIM HUJAN – MUSIM KEMARAU TAHUN 2020). Undergraduate thesis, Universitas Satya Negara Indonesia.

[img] Text
bab 1.pdf

Download (614kB)
[img] Text
SKRIPSI NAZALUL WILDAN KHOIRI_Abstrak.pdf

Download (1MB)

Abstract

Sungai Pesanggrahan merupakan salah satu sungai yang melintasi wilayah DKI Jakarta. Melalui Keputusan Gubernur Kepala DKI Jakarta No. 582 Tahun 1995, Pemerintah Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta menetapkan Sungai Pesanggrahan salah satu sungai yang peruntukannya adalah air yang dapat digunakan untuk keperluan perikanan dan peternakan (Golongan C) dan air yang digunakan untuk keperluan pertanian, dan dapat dimanfaatkan untuk usaha perkotaan, industri pembangkit tenaga air (Golongan D). Data Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menunjukan bahwa pada September 2018 dengan melakukan pemantauan di 90 titik pantau sungai di wilayah DKI Jakarta didapatkan 92 % titik pantau sungai yang ada dalam konsisi “cemar berat”. Dengan kondisi tersebut diperlukan penelitian untuk mengetahui seberapa besar tingkat pencemaran yang khusus terjadi pada Sungai Pesanggrahan melalui penentuan status mutu air, khususnya perbedaan antara status mutu air di daerah hulu dan hilir pada segmen wilayah DKI Jakarta. Penentuan status mutu air Sungai Pesanggarahan ini menggunakan metode STORET yang tatacara perhitungannya mengacu kepada Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 113 Tahun 2003. Metode STORET Secara prinsip adalah membandingkan antara data kualitas air dengan baku mutu air yang disesuaikan dengan peruntukannya guna menentukan status mutu air. Data yang dihasilkan kemudian diklasifikasikan sesuai kelasnya. Segmen penetilitan ini mengacu pada 2 titik sampling, yaitu hulu dan hillir Sungai Pesanggrahan yang berada di wilayah DKI Jakarta. Sampling dilakukan tiap bulan selama tahun 2020. Parameter kualitas air sungai yang diuji meliputi parameter fisika : residu terlarut; parameter kimia : derajat keasaman (pH), COD, Ammonia Total, Kromium Valensi 6 (Cr6+), Sianida (CN), Fluorida (F), Nitrit (sebagai N), Tembaga (Cu), dan Seng (Zn); parameter mikrobiologi : Fecal Coliform dan Total Colifrom. Data hasil pengujian kualitas dibandingakan dengan Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 “Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air” kemudian diolah dan dikonversi menjadi skor mutu STORET dan dianalisis beda nyata antara status mutu air daerah hulu dan hilir pada segmen wilayah DKI Jakarta, selain itu juga kemungkinan pengaruh musim hujan dan musim kemarau . Berdasarkan perhitungan dengan metode STORET diketahui status mutu air Sungai Pesanggrahan dalam kondisi “cemar berat”, selain itu tidak ada perbedaan secara nyata antara status mutu air di daerah hulu dan hilir, juga tidak ada beda nyata status mutu air pada musim hujan dan musim kemarau pada tahun 2020.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: Technology > Environmental technology. Sanitary engineering
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Lingkungan (S1)
Depositing User: Tn Andrian Prayudho
Date Deposited: 20 Feb 2023 08:08
Last Modified: 20 Feb 2023 08:08
URI: http://repo.usni.ac.id/id/eprint/2681

Actions (login required)

View Item View Item