Handayani, Handayani (2017) ANALISIS DAMPAK PEMBERLAKUAN PERMEN No. 71/PERMEN-KP/2016 TERHADAP KEBERADAAN JARING ARAD DI PERAIRAN TELUK JAKARTA. Undergraduate thesis, Universitas Satya Negara Indonesia.
Text
bab 1.pdf Download (1MB) |
|
Text
abstrak.pdf Download (2MB) |
Abstract
Wilayah Indonesia sebagai poros maritim dunia untuk membangun sektor Kelautan dan Perikananberdasarkan Pilar Kedaulatan,Keberlanjutan dan Kesejahteraan,dalam dua tahun terakhir tata kelola perikanan dilakukan berdasarkan prinsip berkelanjutan,saat ini stok ikan semangkin banyak dikarenakan salah satu harus menerbitkan peraturan perundang-undangan untuk menertibkan dan melarang alat penangkapan ikan tidak ramah lingkungan dan merusak kelestarian dan ekosistem perikanan salah satu alat tangkap jaring arad. Teluk Jakarta di WPP 712 dengan luas 514 km2, dan teluk Jakarta merupakan wilayah perairan dangkal kedalaman mencapai 15 m,dan memiliki karakteristik wilayah pesisir teluk Jakarta dan Kepuluan Seribu dan terdapat 13 sungai bermuara diperairan teluk Jakarta antara lain Sungai Angke,Sungai Bekasi,Sungai Cakung, Sungai Cidurian, Sungai Ciliwung, Sungai Cikarang, Sungai Cimandiri, Sungai Ciranjang, Sungai Cisadane, Sungai Citarum, Sungai Karawang, Sungai Krukut dan Sungai Sunter. Berdasarkan Permen KP No.45 Tahun 2011 disebutkan potensi sumberdaya Ikan di WPP 712 (Laut Jawa) sebesar 836.600 ton, namun pada tahun 2010 dan 2011 terjadi trend peningkatan produksi perikanan dari tahun 2009. Respon nelayan terhadap Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No.71/Permen-KP/2016.Responden sebanyak 17 orang (56,67%) sangat tidak setuju, 7 orang (23.33%) tidak setuju, 5 orang (16,67%) setuju, hanya 1 orang (3,335) biasa saja.Sejak diberlakukannya Permen No.71/Permen-KP/2016,nelayan arad sebanyak 14 orang untuk memelih menggangur (belum tahu harus kemana)13 orang beralih profesidan 3 orang menjawab tidak tahu. Dampak ekonomi,pada tahun 2014 nelayan jaring arad mendaratkan hasil tangkapannya sebanyak 312,643 kg,hasil tangkapan yang paling dominan ikan kembung merupakan ikan pelagis kecil,pada tahun 2015 hasil tangkapan sebanyak 134,604 kg masih didominasikan ikan pelagis kecil dan ikan karang seperti rajungan. Hasil pendapatan nelayan paling rendah Rp.1.440.000,00 dan paling tinggi Rp.3.750.000,00,pendapatan tersebut bersifat kotor belum dikurangi oleh kebutuhan sehari-hari selama 1 bulan,dari data pendapatan nelayan jaring arad hampir 90% atau 27 orang berada di bawah UMR DKI Jakarta. Dampak kelestarian sumberdaya ikan sebelum diberlakukannya Permen No.71/Permen-KP/2016 hasil tangkapan jaring arad semakin menurun karena jaring arad tidak selektif karena hampir semua jenis ikan dan ukuran ikan disapu atau digaruk oleh jaring arad baik dikolom perairan atau didasar perairan,semakin lama perairan wilayah akan mengalami overfishing,setelah diberlakukannya Permen No.71/Permen-KP/2016,hasil tangkap mengalami peningkatan jika dibandingkan tahun sebelumnya.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | Agriculture > Aquaculture. Fisheries. Angling |
Divisions: | Fakultas Perikanan > Pemanfaatan Sumber Daya Perikanan (S1) |
Depositing User: | Tn Andrian Prayudho |
Date Deposited: | 22 Feb 2023 03:29 |
Last Modified: | 22 Feb 2023 03:29 |
URI: | http://repo.usni.ac.id/id/eprint/2732 |
Actions (login required)
View Item |