Search for collections on Repository Universitas Satya Negara Indonesia

Substitusi Penggunaan Nauplius Artemia Dengan Microworm (Panagrellus Redivivus) Terhadap Kelangsungan Hidup Larva Ikan Cupang (Betta Sp.)

Epram, Epram (2021) Substitusi Penggunaan Nauplius Artemia Dengan Microworm (Panagrellus Redivivus) Terhadap Kelangsungan Hidup Larva Ikan Cupang (Betta Sp.). Undergraduate thesis, Universitas Satya Negara Indonesia.

[img] Text
Skripsi Epram 021602503125005_bab 1.pdf

Download (625kB)
[img] Text
Skripsi Epram 021602503125005_cover.pdf

Download (1MB)

Abstract

Ikan Cupang (Betta sp.) adalah salah satu jenis ikan hias yang mempunyai nilai ekonomis tinggi dan banyak terdapat di pasaran lokal dan mancanegara. Ikan Cupang jenis HMPK adalah hasil breeding dari ikan cupang jenis halfmoon dan plakat lalu disingkat menjadi HMPK. HMPK menuai banyak pujian karena bentuk dan warnanya yang indah. Menurut Dewantoro (2001) ikan hias merupakan suatu komoditas ekonomi non migas yang potensial, permintaan semakin meningkat baik di dalam maupun di luar negeri. BKIPM (2021) memaparkan bahwa pengiriman ikan Cupang untuk pasar domestik meliputi Medan, Pekanbaru, Tangerang, Jakarta dan Bekasi. Untuk tahun 2020, kantor KIPM Batam mencatat ikan hias yang keluar dari Batam mencapai 48.943 ekor. Jumlah tersebut, nilai yang keluar untuk pasar domestik mencapai Rp1.35 miliar. Tidak hanya merambah pasar domestik, ikan Cupang dari Batam bahkan menjangkau negri jiran, Malaysia dan Singapura. Dalam kurun waktu setahun terakhir, pengiriman ke dua negara tersebut mencapai 14.225 ekor dengan nilai Rp271.28 juta. Kegiatan budidaya perlu ditunjang dengan pengembangan usaha pembenihan ikan, usaha ini diharapkan mampu penyediaan benih yang memadai dan berkualitas. Salah satu faktor utama yang sangat menunjang keberhasilan usaha budidaya pembenihan ikan Cupang (Betta sp.) adalah pakan. Microworm (Panagrellus redivivus) merupakan salah satu hewan renik dari phylum nematoda. Di kalangan penghobi ikan hias lebih dikenal dengan sebutan microworm atau Cacing renik. Keunggulan Microworm (Panagrellus redivivus) menurut Sorgeloos & Lavens (1996), merupakan pakan hidup larva karena ukurannya yang kecil (0,180-0,5mm). Juga memiliki kandungan protein 48.3%. Nauplius Artemia yang merupakan zooplankton dari anggota krustacea. Susanto et al, (2000) menyatakan bahwa ukuran Nauplius Artemia 0,4-0,6 mm. Keunggulan Nauplius Artemia adalah memiliki nilai gizi tinggi, dapat menetas dengan cepat, ukuran relatif kecil, dan pergerakan lambat serta dapat hidup pada kepadatan tinggi. Panggabean, (1984), mengatakan bahwa nutrisi Nauplius Artemia yang baru menetas yaitu protein 40 % - 50 %, karbohidrat 15 % - 20 %, lemak 15 % - 20 %, abu 3 % - 4 %, kalori 5000 – 5500 kalori/g berat kering, namun biaya pakan yang sangat mahal untuk kebutuhan pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva ikan Cupang (Betta sp.) dengan nutrisi yang tinggi untuk menghasilkan pakan hidup Nauplius Artemia. Oleh karena itu, pakan alternatif sangat dibutuhkan untuk menekan biaya pakan dan meningkatkan keuntungan. Informasi mengenai pakan alami Microworm (Panagrellus redivivus) dan Nauplius Artemia untuk pakan awal larva ikan Cupang (Betta sp.) sampai saat ini masih sedikit diketahui oleh masyarakat awam, bahkan pembudidaya ikan hias. 1) Mengetahui pertumbuhan pada larva ikan Cupang yang disubstitusikan penggunaan Nauplius Artemia dengan Microworm (Panagrellus redivivus) terhadap kelangsungan hidup larva Ikan Cupang (Betta sp.). 2) Mengetahui kelangsungan hidup pada larva ikan Cupang yang disubstitusikan penggunaan Nauplius Artemia dengan Microworm (Panagrellus redivivus) terhadap kelangsungan hidup larva Ikan Cupang (Betta sp.). 3) Mengetahui informasi dari 2 jenis pakan alami yang terbaik antara Microworm (Panagrellus redivivus) dan Nauplius Artemia ditinjau dari analisis ekonomi. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2019 sampai dengan Agustus 2021. Lokasi penelitian dilokasi Epram Farm, dengan Nomor Induk Berusaha (NIB) 1251000520968 (Lampiran 1) beralamat Kp. Pulo Nyamuk RT/RW 02/06 No.84 Kel. Parung Serab, Kota Tangerang, Ciledug – Banten 15153, dan Laboratorium Akuakultur, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Satya Negara Indonesia. Desain penelitian yang digunakan adalah RAL (Rancangan Acak Lengkap) satu faktor. Data yang diperoleh di uji sidik ragam (ANOVA). Apabila hasil yang diperoleh signifikan maka dilanjutkan dengan uji Duncan untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan dan uji lanjut dengan menggunakan software SPSS versi 26. Penelitian ini menggunakan 5 perlakuan dan 5 ulangan dengan dosis 30% (Irama, 2017). Dosis terbaik Microworm (Panagrellus redivivus) terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva ikan gurami (Osphronemus goramy). Perlakuan yang diterapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Perlakuan A 100% Pakan alami Microworm (Panagrellus redivivus), Perlakuan B 75% Pakan alami Microworm (Panagrellus redivivus) dan 25% Pakan alami Nauplius Artemia Perlakuan C 50% Pakan alami Microworm (Panagrellus redivivus) dan 50% Pakan alami Nauplius Artemia Perlakuan D 25% Pakan alami Microworm (Panagrellus redivivus) dan Pakan alami 75% Nauplius Artemia Perlakuan E 100% Pakan alami Nauplius Artemia. 1) Pemberian jenis pakan alami Microworm (Panagrellus redivivus) dan Nauplius Artemia dapat meningkatkan pertumbuhan bobot dan pertumbuhan panjang pada larva ikan Cupang (Betta sp.). Berdasarkan hasil uji diperoleh nilai P > 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak. Tidak ada pengaruh substitusi penggunaan Nauplius Artemia dengan Microworm (Panagrellus redivivus) terhadap pertumbuhan larva ikan Cupang (Betta sp.). 2) Tingkat kelangsungan hidup tertinggi diperoleh pada perlakuan E yang diberi pakan Nauplius Artemia (100%) dengan nilai sebesar 76,25%, dan tingkat kelangsungan hidup terendah terdapat pada perlakuan A yang diberi pakan Microworm (Panagrellus redivivus) 100% dengan nilai sebesar 56,25%. Berdasarkan hasil uji diperoleh nilai signifikan 0,000 yang berarti < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Ada pengaruh substitusi penggunaan Nauplius Artemia dengan Microworm (Panagrellus redivivus) Terhadap Kelangsungan Hidup Larva Ikan Cupang (Betta sp.). 3) Perlakuan E diberi pakan Nauplius Artemia (100%) merupakan pakan terbaik untuk kelangsungan hidup larva ikan Cupang (Betta sp.) dengan nilai sebesar 76,25% namun dengan biaya pakan yang tinggi berdampak pada keuntungan yang lebih kecil (Rp. 17.543,-) dibandingkan dengan perlakuan A yang diberi pakan Microworm (Panagrellus redivivus) 100% dengan keuntungan (Rp.105.583,-) Berdasarkan analisis ekonomi perlakuan A berupa 100% Microworm (Panagrellus redivivus) menjadi pemberian pakan yang diunggulkan untuk pakan alternatif, karena menghasilkan keuntungan sebesar Rp. 105.583,- dan biaya pakan yang rendah 1g Microworm (Panagrellus redivivus) Rp. 350 dibandingkan dengan 1g Nauplius Artemia Rp 1.730.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: Agriculture > Aquaculture. Fisheries. Angling
Divisions: Fakultas Perikanan > Akuakultur (S1)
Depositing User: Tn Satrio Wibowo
Date Deposited: 28 Feb 2023 03:42
Last Modified: 01 Mar 2023 04:56
URI: http://repo.usni.ac.id/id/eprint/2879

Actions (login required)

View Item View Item